Organisasi kesehatan dunia, WHO, memperingatkan banyak negara yang tak siap menghadapi resistensi terhadap antibiotik.
WHO mengatakan resistensi antibiotik kini ada di berbagai belahan dunia dan digambarkan sebagai tantangan terbesar bagi penyakit yang disebabkan infeksi.
Hal ini membahayakan karena akan membuat pengobatan terhadap penyakit seperti tuberkulosis, infeksi darah, malaria dan HIV AIDS akan menjadi kurang efektif.
Obat-obatan antimikroba seperti antibiotik telah menyelamatkan jutaan jiwa tetapi penyalahgunaan dan penggunaan berlebihan telah mengalahkan keberhasilannya.
WHO mengatakan segala jenis mikroba, termasuk beberapa virus dan parasit, menjadi kebal terhadap antibiotik.
Penelitian WHO memperlihatkan ketidaksiapan banyak negara mengatasi hal ini. Dari 133 negara yang disurvei, hanya 34 diantaranya yang memiliki perencanaan untuk melawan resistensi ini.
Di banyak negara, antibiotik masih banyak dijual tanpa resep dokter, dan banyak orang tak sadar bahwa antibiotik tak bisa membunuh virus dalam tubuh.
WHO telah membuat rencana aksi untuk melawan resistensi antimikroba.
Credit : http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2015/04/150429_antibiotik_resisten (diakses pada tanggal 12/05/2015)
Bagaimana tidak setiap pasien ke sarana kesehatan rata-rata mendapatkan pengobatan R/antibiotik
BalasHapus